25 January 2012

Morning Brew : Sederhana, tapi berkesan

Jadi ceritanya sudah lama saya gak pernah beli novel, nah kebetulan kemarin pas lagi main ke Grand Indonesia, saya memutuskan untuk sekalian mampir ke Gramedia. Beberapa judul novel memang sudah saya incar dari beberapa waktu yang lalu, namun karena keuangan yang lagi tiris, maka keinginan itu sempat saya urungkan. Barulah Sabtu kemarin saya bisa beli - lebih tepatnya memborong beberapa novel sekaligus :p


Sudah menjadi kebiasaan bahwa saya selalu memasukkan novel berlogo Metropop sebagai Top of the list. Maka begitu sampai di Gramedia, saya langsung menelusuri rak bagian novel. Pilihan saya tertuju pada novel karya Nina Addison : Morning Brew, 2 novel Ika Natassa : A Verry Yuppy Wedding, dan Antologi rasa, serta 1 novel yang saya lupa judulnya :p.


Untuk novel karya Ika Natassa : A verry Yuppy Wedding, sebenarnya saya pernah punya, tapi hilang enah kemana, di pinjem tapi gak balik - dan ini selalu berhasil buat saya gregetan setengah mati, karena saya kebiasaan lupa siapa yang minjem. Sementara untuk 1 novel Ika Natassa lainnya saya beli karena memang sudah saya incar dari beberapa waktu yang lalu.


Sementara untuk novel karya Nina Addison, saya mengambilnya secara random, di pilih dari  sekian banyak judul lainnya. Entah mengapa akhirnya saya lebih memutusukan memilih Morning Brew dibanding sebuah novel yang saat itu juga ingin saya beli, tapi karena bimbang, dan setelah membaca ulang sinopsisnya, akhirnya pilihan pun jatuh kepada Morning Brew.


Ternyata pilihan saya gak salah sama sekali, karena walaupun ceritanya sederhana, tapi berhasil memikat hati saya. Gak butuh waktu lama untuk saya membaca novel setebal 224 halaman ini. Di Morning Brew silakan menikmati soup of the day buatan Reney yang menjadi tokoh utama di novel ini, di tambah kehadiran dua temannya yang menambah keseruan cerita dalam novel ini : Danny dan Ivana.


Seperti yang sempat saya katakan sebelumnya, bahwa inti cerita ini sebenernya sederhana, tentang Reney yang harus menata hidupnya kembali setelah diputusin oleh pacara 7 tahun - nyaris 8 tahunya - secara sepihak, dengan alasan si pacar yang bernama Boy mendapat beasiswa ke London dan ia tidak mampu kalau harus berhubungan jarak jauh.


Bukan perkara mudah buat Reney untuk bisa menata hidupnya untuk kembali normal. Kehadiran Danny dan Ivanna sangat membantu Reney untuk bisa bangkit lagi, ditambah hubungan dengan beberapa cowok yang sempat ia lalui sebelum akhirnya setelah 2 tahun, Boy pun kembali. Lantas apakah Reney mau ketika Boy memintanya kembali ? Nah,,,disinilah hadirnya kejutan yang diberikan oleh Nina Addison yang bisa mengemasnya secara apik, sehingga tidak terkesan dipaksakan. Kejutan di bagian akhirpun mampu membuat saya jatuh hati pada novel karya Nina Addison ini. 


Berikut bagian favorite saya di novel ini :


"Kesimpulannya? Tak perlu ada kesimpulan. Cukup ingat saja bahwa jatuh dan patah hati adalah rumus pasti dalam dunia percintaan. Namun jangan pernah patah semangat dan takut mendengarkan bisikan hati kecil karena dia takkan pernah menyesatkan perjalanan kita. Just enjoy the ride!"



1 comment:

felicity said...

Hmmm.... jadi pengen baca buku2x itu....semoga nanti bisa beli saat ke Indonesia.... Makasih ya.... Keep on writing girl! :)

Author

BTemplates.com

Checkpagerank.net