07 November 2011

Jembatan Anak Bangsa

Belum lama ini saya dan seorang rekan kerja, Chichie memutuskan untuk bergabung menjadi volunteers #JembatanAnakBangsa. Awalnya Chichie yang mengajak saya di suatu Senin pagi, tepat seminggu yang lalu.
Tanpa berpikir panjang saya langsung meng-iya-kan tawaran Chichie tersebut. 

Awalnya saya masih buta tentang Jembatan Anak Bangsa ini. Yang saya tahu ini sebuah gerakan sosial yang bermula dari twitter. Setelah menerima ajakan Chichie saya coba sowan ke mbah Google untuk cari tahu apa itu Jembatan Anak Bangsa, dan yang saya temukan adalah foto ini :





Sedih saya ngelihatnya :(
Saya jadi flashback ke kehidupan jaman saya SD. Saya lebih beruntung dari mereka. Tapi buka di situ pointnya. Pointnya adalah apa yang bisa saya lakukan untuk membantu mereka. Maka keputusan untuk menjadi volunteers Jembatan Anak Bangsa mungkin adalah langkah yang tepat.

Kebetulan Senin minggu lalu adalah pertemuan pertama untuk semua yang berminat menjadi volunteers. Maka meluncurlah saya dan Chichie ke Pacific Place, tepatnya di Starbucks Coffee. Saya lupa tepatnya ada berapa orang yang hadir saat itu tapi yang jelas lebih dari 15 :) 

Dari pertemuan itulah akhirnya saya tahu lebih jelas tentang apa itu Jembatan Anak Bangsa. Kurang lebihnya mungkin adalah seperti ini :

1. Jembatan Anak Bangsa adalah  sebuah gerakan sosial yang bertujuan untuk membantu anak-anak yang bersekolah di SDN Cicaringin 03. Kecamatan Gunung Kecana, Lebak, Banten.

2. Lahirnya Jembatan Anak Bangsa diawali dari sebuah foto yang diambil oleh fotografer kompas.com Kristianto Purnomo. Dimuat di kompas images dan kompas.com. Dari situ lantas lahir gerakan sosial yang diawalo sebuah 
hashtag #jembatananakbangsa oleh Rene Suhardono, yang selama ini di kenal sebagai Career Coach ( dan sering saya dengar suaranya di Hard Rock FM)

3. Bayangkan untuk pergi ke sekolah taruhannya adalah NYAWA

4. Cukup lama sebelum jembatan terbangun, anak-anak ini harus berjuang meniti kawat baja menyebrang sungai Ciliman saat hendak berangkat ke sekolah. Melalui hasil swadaya masyarakat setempat ditambah sumabangan PEMDA sebenarnya jembatan ini sudah terbangun, dan telah beroperasi mulai awal puasa. Lantas apakah cukup jika jembatan sudah terbangun? Jawabannya tentu tidak.

5. Dari akun Rene (@renecc) ditulis bahwa berdasarkan pengamatan, jembatan ini tidak akan bertahan lama karena konstruksi tanpa pondasi yang memadai. Selain itu jembatan juga beresiko tinggi, karena daerah aliran sungai disekitarnya gundul dan mudah longsor.

6. Untuk itulah walaupun jembatan sudah ada, mereka tetap perlu bantuan nyata dari kita.

7. Beberapa prioritas dari gerakan Jembatan Anak Bangsa adalah : Infrastruktur, Sekolah, dan Pendidikan komunitas ( detail bisa dilihat di disini )


8. Terus kalau ga ada waktu untuk jadi volunteers gimana ?


 Tetap bisa membantu dengan berbagai cara salah satunya :Donasi ke rekening BCA 7310163591 an Dwi Rani dan konfirmasi ke akun twitter @dwiraniKasih


Semoga setiap langkah kecil yang kita buat bisa membantu adik-adik kita :)
Lebih lanjut bisa follow @jembatanbangsa
FB : Jembatan Anak Bangsa


















3 comments:

Cipu said...

Yeah, saya pernah mempost kan foto ini ke teman2 di kampus. Mereka semua takjub dan ga percaya kalo anak2 ini harus mempertaruhkan nyawa biar bisa sampe ke sekolah.

Salut buat Indira. Semoga sukses usahanya.

Sumayyah said...

wahhh semoga makin banyak anak-anak muda yang peduli terhadap sesama :) salut sama kalian yg memiliki keikhlasan buat membantu...jgn sampai RIYA yahh des...

Anonymous said...

bentuk kepedulian sosial yang patut mendapat dukungan semua pihak... selamat...

Author

BTemplates.com

Checkpagerank.net