Untuk yang menyukai stand up comedy, kalimat untuk tidak
sensi terhadap materi yang dibawakan para komika pasti sudah tidak lagi asing
terdengar, tetapi belum afdol rasanya kalau belum nonton Stand Up Comedy Provocative Proactive. Mari uji
tingkat kesensian kamu disini.
Sebelum saya lanjut untuk menulis pengalaman saya selama
nonton Stand Up Comedy Provocative Proaktive 2 yang selanjutnya akan saya
singkat dengan #PPStandUp2, perlu
diingat bahwa diperlukan keterbukaan pikiran untuk menyaksikan #PPStandUp, baik
itu yang pertama, kedua bahkan jika nanti di buat yang season 3. Kedua, kalau
kamu intel yang disuruh bos kamu untuk datang ke acara ini dengan tujuan
memata-matai para komika, saya sarankan jangan duduk di depan, karena Pandji
selaku host mungkin akan menggeledah tas kamu ;). Ketiga, besar kemungkinan
para komika dan penyelenggara acara tidak akan bertanggung jawab, kalau setelah
menonton #PPStandUp2, kamu tercerahkan dan kemudian membentuk ormas. Gak
percaya? Lihat gambar di bawah ini (point no.4, sila di zoom in) :
Selalu ada
'pertama' untuk setiap hal, termasuk ketika saya memutuskan menonton Stand Up
Comedy Provocative Proactive, setahun yang lalu. Saat itu bertempat di Erasmus
Huis Kuningan. Buat saya mendengar kata Provocative Proactive bukanlah sesuatu
yang asing, jauh sebelum acara ini bertransformasi menjadi sebuah acara tv -
tapi umurnya ga panjang, padahal saya rajin nonton, karena bisa mantengin
JFlow, hahahah salah fokus - dan akhirnya juga menjadi sebuah nama untuk acara
Stand Up. Awalnya Provocative Proactive merupakan acara radio di Hard Rock FM
yang dulunya di bawakan Pandji selama tiga jam, tapi sekarang di bawakan oleh
Adriano Qalbi selama 1 Jam (berharap suatu saat, bisa nambah jam siarnya,
paling gak dua jam lah, can I get Amin?). Okeh balik lagi ke #PPStandUp2.
Berbekal pengalaman menonton yang pertama dan masih kebayang gimana tawa yang
dihasilkan saat itu ketika materi yang di bawakan komika bukan materi biasa,
dalam arti benar-benar di luar kebiasaan materi yang sering saya dengar. Materi
yang blak-blakan, mengangkat realita yang memang terjadi mengenai sosial,
politik, sex, hubungan, hingga Agama dan Tuhan. Hah? Masa agama dan Tuhan
dijadiin bahan becandaan? Pertama, kaya kata Acho, agama urusan masing-masing,
kedua, kalau kamu ngerasa yakin dengan agama mu yah ga perlu insecure. Mengutip
mas Agus Mulyadi yang pernah berkata di sini Kalau Tuhan Aja Sensi, Bagaimana Kami
Umatmu? *wink*
Maka, datanglah saya ke #PPStandUp2 yang tahun ini di gelar di Soehana Hall, Energy Building, SCBD. Line up yang tampil adalah Awwe, Kukuh, Akbar, Pange, Adriano Qalbi, Sammy, dengan Host Pandji (percayalah bahwa Pandji pun mengeluarkan bit-bit standup, yang kayanya belum pernah saya dengar sebelumnya, termasuk soal Dipo yang ikutan sholat Jumat). Beberapa materi dari para komika sudah pernah saya dengar sebelumnya, kecuali materinya Sammy, kayanya semuanya baru deh (tolong dibenerin kalau saya salah). Tapi, materi yang datang dari keresahan, jujur dan Apa Adanya gak pernah bosen untuk di dengar kembali. Contoh : materi Pange soal rainbow cake dan hubungannya dengan rasis, karena di rainbow cake gak ada warna hitam, serta hubungannya dengan Indonesia yang diibaratkan seperti rainbow cake, berbeda warna namun satu, tapi ada yang mau buat rainbow cake ini jadi kue pandan, warnanya hijau semua yaitu Habib Rizieq. Gila, materi ini sudah kesekian kali saya dengar, dan tetap ketawa, sambil dalam hati bilang iya bener.
Secara
keseluruhan para komika tampil memukau malam itu, dan berhasil mendapatkan tawa
yang luar biasa, paling tidak buat saya, mereka mampu membuka pikiran saya
dengan materi-materinya. Seperti materi Sammy soal invetigasi. Kenapa yang
diinvestigasi di acara TV (ga usah sebut lha ya nama stasiun TVnya) itu
yang kecil-kecil, seperti bakso tikus. Mana investigasi soal Hambalang, soal
kasus Munir?. Investigasi soal bakso tikus, ya udah lah ya paling gak kita jadi
tahu kalau daging tikus ternyata enak, dan si pedagang bakso tikus sebenarnya
mereka itu bisa mengatasai krisi pangan, dan bisa dapat nobel. Hahahaha,,mungkin
bahasa tulisan tidak akan selucu saat menonton sammy membawakan materi ini
secara langsung. Tapi percayalah, materi
ini cerdas dan lucu
.
.
Dari semua
komika yang tampil, berikut bit-bit favorite yang berhasil saya ingat :
1. Adriano soal
hubungan. Laki cuma mau tau what happen,
sementara cewe how it will happen (kira-kira gitu deh). Contoh kasus soal kissing yg hampir terjadi. Cewe
cerita ke cowonya kalau dia hampir di cium sama teman sekantor, buat cowok well it's okay, toh ga terjadi, tapi kasus serupa ga bisa berlaku sebaliknya.
Cewek akan nyecer kenapa sampai itu bisa hampir kejadian ke si cowok
Lalu soal
permainan kata dari cewe yang berarti sebaliknya : Oke never means oke, no
never means no
2. Kukuh, materi soal Basa basi di ruang tamu, serta siaran langsung shalat ied
3. Awwe, materi soal Bekasi. Saking jauhnya bekasi, udh deket sama akherat. Serta soal konser Lady Gaga dan fpi yang borong 150 tiket konser.
4. Akbar, soal
kasus Ahmad Fathonah dan arti fathonah dalam sifat wajib Rasul
Untuk Sammy dan
Pange sengaja tidak saya tulis lagi, karena sudah saya jabarkan sebelumnya.
Fyi, selama
menonton sebenarnya ada satu ganjalan yang jadi tanda tanya di pikiran saya
dari awal hingga akhir acara, yaitu : kenapa Rindra gak disebutin Pandji di
awal acara, lalu kenapa setelah penampilan dari Sammy, Pandji ke panggung dan
memanggil semua komika untuk ke panggung untuk menutup acara.
Kenapa saya mempertanyakan kemana Rindra? Karena di materi promosi ada Foto Rindra, trus Rindranya manaaaaa? Agak kurang aja gitu kalau gak ada Rindra, secara materi-materi dia ngehek semua.
Kenapa saya mempertanyakan kemana Rindra? Karena di materi promosi ada Foto Rindra, trus Rindranya manaaaaa? Agak kurang aja gitu kalau gak ada Rindra, secara materi-materi dia ngehek semua.
Dan, pertanyaan
saya terjawablah ketika semua komika sudah naik, Pandji mau menutup acara,
kemudian terdengarlah suara Adzan, lalu naiklah ke atas panggung seorang komika
yang terkenal sebagai urban legend, RINDRA!!! Saya tepuk tangan kencang saat
itu, senang mengetahui Rindra ternyata tampil juga, walaupun tampilnya gak lama.
Begitulah
keriaan #PPStandUp2 berlangsung. Saya puas. Semoga tahun depan akan ada lagi
yang ketiga.
Ps : sebenarnya
saya liat ketika ditengah-tengah acara berlangsung, Rindra masuk ke ruangan,
dan duduk dua baris di depan saya.
No comments:
Post a Comment