18 September 2016

Tiga bulan yang lalu, 18 Juni 2016 saya buat postingan ini, dengan tujuan untuk ikut kompetisi #balasdi18 nya Pandji. Seperti yang saya tulis di akhir postingan saya bahwa "Menang ataupun tidak, yang jelas kini kita sama-sama berkarya untuk Indonesia yang lebih baik". Jujur, saat itu saya nothing to lose, mengingat saya posting tulisan menjelang deadline. Ini lah yang dinamakan The Power of Kepepet. Ide bisa muncul disaat-saat menjelang waktu tenggat.

Sebelum memutuskan untuk membuat tulisan tersebut, saya sempat mencari tahu, karya-karya yang disubmit oleh followersnya Pandji yang lain, dan pada keren-keren sih. Niat. Makanya, akhirnya saya tidak terlalu berharap menang, yang penting sudah nyoba, dari pada menyesal karena tidak mencoba.

Dan, yang bikin nahan nafas adalah saat pengumuman, walaupun ga berharap menang, tapi tetap kepo, pengen tau siapa yang berhasil ke Jepang, ikut dalam rangkaian world tour #JuruBicara Pandji. 


                                                                Pengumuman via instagram


Asli, ketika saya liat postingan pengumuman Pandji di instagram, level norak saya meningkat sepersekian persen, jejingkrakan sendiri di dalam kamar, plus pakai adegan drama menitikkan air mata haru dan ga percaya bisa menang dan berhasil ikutan ke TOKYO!

Akhirnya, Agustus kemarin tanggal 10 - 14, pergilah saya dan team rombongan #JBWT ke Tokyo 



Muka bantal semua, karena harus berkumpul jam 3 pagi di Bandara

Kami berangkat tanggal 10 Agustus, dengan total waktu tempuh selama 15 jam perjalanan, karena harus transit di Hongkong sekitar empat jam, sebelum akhinya sampai di bandara Narita.  Di Narita, kami dijemput perwakilan PPI Kanto, untuk diantarkan ke tempat menginap di Wisma Indonesia


Wisma Indonesia
Sampai di Wisma, keadaan sudah lelah tapi lapar, akhirnya setelah menaruh semua barang, dan pembagian kamar, mencari makan adalah hal yang harus dilakukan. Berjalan sekitar lima belas menit, akhirnya kami memilih temapt makan ala Yoshinoya, yang begitu masuk ada mesin untuk memilih menu yang akan kita makan.
Lelah dan Lapar
Setelah perut terisi, apakah begitu sampai wisma kami tidur? jawabannya adalah gak, karena saya yang sebenarnya pengen langsung ketemu kasur, diajak main werewolf dulu. Awalnya cuma gabung di ruang tengah dan cuma merhatiin cara mainnya, akhirnya jadi malah ikutan dan ketagihan :)))

Awas salah tunjuk, karena bisa jadi dia bukan werewolfnya :))
Hari kedua kami menjelajah Tokyo, mulai dari kuil Meiji-Jingu, makan di Yoshinoya, muterin Harajuku dan terakhir ke Odaiba

gerbang masuk Meiji


Harajuku


Hari kedua, kami menjelajah Asakusa, plus ada keperluan mas Pandji untuk pengambilan gambar buat keperluan Lenovo, dan karena waktunya terbatas, jadi ga banyak yang bisa dieksplore, hanya beli beberapa pernak-pernik buat oleh-oleh, lalu setelahnya lanjut ke Akihabara, dan karena mas Pandji mau ada pertemuan dengan kedubes, jadilah setelah dari Akihabara kami balik ke wisma dulu. Istilahya kaya pecah team gitu deh, mas Pandji dan team termasuk opener (Barry) datang ke jamuan makan dengan Dubes Jepang, sementara sisanya, saya, Mba Mila (istrinya mas Pandji) dan Awwe memutuskan untuk jalan ke Shibuya.
Makan siang sebelum menjelajah Asakusa
Pengambilan gambar untuk Lenovo

Awwe, saya dan Mba Mila @Shibuya Crossing street
Mas Pandji dan team nyusul, buat ngambil gambar untuk kepentingan vlog
atau next projectnya mas Pandji gitu deh


Hari ketiga, hari Sabtu, adalah hari H untuk tour #JBWT Tokyo, hari ini, pada gak kemana-mana kecuali saya yang nyoba pergi ke Asakusa (lagi) sendiri, karena ada yang belum sempat kebeli di hari sebelumnya. Pakai adegan nyasar, tapi untung akhirnya semuanya aman terkendali

Lokasi kampus tempat #JBWT, GRIPS, Tokyo

Kapan lagi ya kan bisa foto di backstage, sebelum manggung

Mas Pandji perform
Ga usah ditanya lagi gimana penampilannya, cuma satu kata PECAH!
Kelar acara, kami diajak makan sushi oleh Bu Alinda, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Tokyo, yang mengaku baru kali ini tertawa terbahak-bahak menonton standup comedy :D

Makannya juga ga tanggung-tanggung di restoran Jepang mewah yang ada di salah satu gedung tinggi di Tokyo



sashiminya fresh banget

Kelar makan, kenyang lalu ngantuk
Setelah puas menikmati sushi di negeri asalnya, bu Alinda nyempetin nganter kami ke Tokyo Tower, yang menjadi salah satu landmark di Jepang


Rombongan #JBWT, Tokyo. Photo by mas Mbicu

Dan, foto tersebut menandai perjalanan kami di Tokyo selesai sudah, karena keesokan harinya, Minggu, kami bertolak kembali ke tanah air.

Perjalanan lima hari yang menyenangkan bersama Pandji dan team plus mba Gamila Arief, istri mas Pandji yang ga cuma cantik tapi juga lucu dan humble.

Oya, buat yang penasaran materi-materi Juru Bicara, tanggal 17 Oktober nanti tiket dengan harga normal udah bisa dibeli. Eh, atau udah ada yang dapat di pre sale 1 dan 2? kalau gitu sampai ketemu 10 Desember ya. Iya, saya nonton lagi. Mau ketawa bareng 2999 orang lainnya di Kasablanka :D








0

Author

BTemplates.com

Checkpagerank.net